Watermark dan Editing Foto

Apa sih watermark itu?

Watermark : sebuah tanda yang terdiri dari teks, logo, atau pernyataan hak cipta yang melekat secara nyata di atas foto digital (About.com, 2014)

Tujuan watermark adalah untuk mengidentifikasi hasil karya seseorang dan mencegah penyalahgunaan karya. Banyak orang, terutama fotografer yang membubuhkan watermark ke atas foto-foto hasil karya mereka. Namun beberapa orang, terutama yang masih awam, cenderung asal menerapkan prinsip watermark ke dalam foto mereka. Menurut saya, watermark tidak hanya sekedar pernyataan, namun juga harus memperhatikan estetika.


Untuk diketahui, saya bukan seorang fotografer, saya juga tidak mendalami fotografi. Saya hanya seorang pengamat foto dan penikmat seni--apapun itu. Saya terkadang senang memotret obyek yang saya anggap menarik, terutama obyek binatang. Namun saya tidak akan menyebut diri saya sebagai seorang fotografer karena dari segi teknik, peralatan, dan kemampuan, saya sangat sangat jauh di bawah level seorang pro. Bahkan untuk seorang hobiis, kemampuan saya masih di bawah standar. Dalam artikel ini, saya hanya akan berpendapat sebagai seorang penikmat foto. Oleh karena itu, saya ingin sedikit membahas mengenai watermark dan pengaruhnya terhadap estetika foto.

Saya termasuk orang yang sangat jarang membubuhkan watermark ke atas foto hasil jepretan saya. Alasan pertama, saya percaya kepada orang-orang yang menggunakan foto saya untuk tidak menyalahgunakan foto tersebut. Cara ini cukup terjamin karena saya mengatur distribusi foto saya hanya kepada orang-orang tertentu. Alasan kedua, saya termasuk orang yang menganggap watermark cenderung merusak keindahan dan komposisi foto, kecuali watermark tersebut diletakkan dan didesain dengan baik. Alasan ketiga, seringkali watermark yang tidak tepat menyebabkan orang lain tidak bisa berkreasi dengan foto kita. Dan saya adalah tipe orang yang justru membebaskan orang lain untuk berkreasi menggunakan foto saya (tentunya tidak untuk disalahgunakan dan harus meminta izin terlebih dahulu). Alasan keempat, saya terlalu malas untuk mengedit dan menambahkan watermark ke semua foto saya. Case closed. :P

Menurut saya, watermark yang baik seharusnya:
1. kontras dengan warna latar belakang foto dan obyek foto.
   Mengapa? Karena bila warna teks yang digunakan untuk logo watermark tidak kontras dengan warna tema foto, orang lain akan kesulitan untuk melihat wujud watermark kita yang sebenarnya. Selain itu, estetika foto juga akan menjadi berkurang.


Tebak di mana watermarknya? Yap, di ujung kiri bawah (Foto 1) dan ujung kiri atas (Foto 2) dengan warna hitam yang tidak kontras dengan latar belakang. Pusing? Saya juga.

2. Watermark yang terlalu besar.
   Iya, saya paham kalau kamu ingin orang lain menyadari bakat terpendam kamu dalam fotografi. Saya juga paham kalau kamu tidak ingin orang lain menyalahgunakan foto kamu tanpa izin. Tapi kalau watermark yang kamu bubuhkan terlalu besar, bisa jadi orang malah tidak fokus dengan obyek fotomu. :(
Kita lagi bikin kalender 2014 ya?

3. Watermark yang mengenai obyek foto
   Hal ini merupakan salah satu jenis kesalahan watermark yang saya tidak suka. Mengapa? Karena jujur, menurut saya hal ini sangat merusak estetika obyek tersebut. Ketika orang lain berusaha menikmati keindahan obyek foto kamu, alih-alih orang tersebuh malah disuguhi watermark yang tidak tahu tempat. 
Lain halnya jika kamu bermaksud untuk menawarkan sampel desain produk. Menurut saya hal seperti itu sah-sah saja agar desain tidak bisa digunakan untuk kepentingan apapun oleh orang lain.
Apakah jidatku harus ada hak ciptanya, Om?
Sebenarnya saya berusaha menciptakan contoh yang lebih annoying, tapi saya takut melanggar dua hal sekaligus: kontras dan mengenai obyek. Obyek foto tetap enak dilihat karena obyeknya saya dan saya bias. :p

4. Warna teks watermark yang berbeda warna
Kalender gaul perusak mata
Menurut saya, akan lebih baik bila teks watermark berwarna sama atau senada, tidak belang dalam satu warna. Bisa jadi seorang penikmat foto akan langsung berteriak "lumpuhkanlah ingatanku" bila melihat tipe watermark yang seperti ini.


5. Penggunaan font yang tidak sesuai
Gaul ya watermarknya? Mungkin kamu beranggapan dengan menggunakan font seperti ini akan menambah kesan futuristik atau semacamnya. Namun menurut saya, hal ini justru membuat teks watermark kamu menjadi sulit dibaca dan dikenali. 
Dewasa ini banyak sekali font gratis yang bisa diunduh dari internet. Kamu bisa pilih font apapun yang kamu mau dan sesuaikan dengan tema fotomu. Satu hal yang pasti, jangan sampai watermark menjadi sulit dibaca.


Lalu bagaimana sebaiknya kita membubuhkan watermark pada foto kita?
Well, menurut saya, itu tergantung dari kebutuhan kita. Untuk apa foto kita digunakan? Sebenarnya sah-sah saja menggunakan watermark yang sangat besar, atau font yang 'unik' bila untuk kepentingan komersil seperti iklan. Namun apabila digunakan untuk kepentingan redesain atau konsumsi publik (seni umum), ada baiknya watermark dibubuhkan dengan warna yang kontras, font yang sederhana dan mudah dibaca, ukuran yang minimal, dan letak yang sesuai. Umumnya saya meletakkan watermark di sudut agar tidak merusak gambar.
pembubuhan watermark biasa di ujung kiri atas
Foto juga bisa diedit bila warnanya kurang sesuai dengan mengatur kontras dan brightness-nya. Untuk yang lebih mahir, bahkan bisa juga mengatur level warnanya. Kita juga bisa menambahkan filter untuk memperbaiki warna.
Setelah dimodifikasi brightness & contrast, serta ditambahkan warming tone filter 25%


Terkadang untuk kepentingan desain, seringkali ditambahkan rangkaian kata-kata atau quotes. Tujuannya agar foto terkesan memiliki tema.
Di sini saya mencoba menambahkan serangkaian kalimat yang mengesankan seolah-olah saya sedang mendengarkan suara-suara di alam. Entah suara burung, primata, atau suara makhluk lainnya ^^;
Watermark saya pindahkan ke sudut kanan bawah dan mengenai obyek foto, namun tidak mengganggu estetika dan komposisi obyek foto (menurut saya saja, lol). Font yang saya gunakan terlihat agak kurang kontras, sebab saya lupa font apa yang awalnya saya gunakan untuk mengedit foto asli ini (yang saya unggah ke media facebook). Jadi mohon maaf bila kurang berkenan :p
Pengaturan komposisi seperti ini juga cukup bagus bila ingin membuat desain iklan. Kamu bisa meletakkan watermark (umumnya sudah didesain berbentuk logo) di tengah gambar atau dalam ukuran besar.

Selain itu, untuk beberapa fotografer, terkadang mereka senang menambahkan deskripsi pengaturan foto yang mereka gunakan. Saya tidak begitu paham apa saja yang biasanya ditulis, namun semoga foto ini cukup mewakilkan.
err menurut saya malah watermarknya mengganggu, sorry
Atau bisa juga kamu tambahkan kotak semi transparan di belakang tulisan yang (ceritanya) mendeskripsikan fotomu. Contohnya seperti di bawah ini. Gimana? :D
Tolong jangan muntah ngebaca deskripsinya

Yak, sekian tips dan pendapat saya. Semoga bermanfaat. Mohon maaf bila ada kesalahan dan ketidaksesuaian. Ini hanya pendapat saya sebagai penikmat seni saja. Semoga bermanfaat. :)

(all pictures were captured by Agung Sudomo/asudomo, edited by ichijorui aka me. Model used in this picture was me. Tips were all my opinions only.)

Comments

  1. dari tadi berulang-ulang di refresh tapi foto yang katanya akan muntah setelah baca deskripsi.
    Alhamdulillah aku masih diselamatkan ;)

    ReplyDelete

Post a Comment