When You Were Mine




"Bagaimana kalau kisah cinta terhebat yang pernah diceritakan itu adalah kisah yang salah?"


Rob dan Rosie--Rosaline--adalah teman dekat sejak mereka kecil. Mereka berbagi semua hal, dan Rosaline percaya bahwa Rob adalah pria yang memang ditakdirkan untuknya. Lagipula mereka sudah saling mengenal satu sama lain sejak kecil bukan? Harusnya Rob menjadi kekasihnya ketika akhirnya Rob mengajaknya kencan secara formal, dan bukannya malah jadi pacar Juliet kan?




When You Were Mine adalah sebuah novel Young Adult yang menceritakan kisah Romeo dan Juliet dari sudut pandang Rosaline, cinta pertama Romeo. Romeo Montague dalam kisah ini bernama Rob Monteg, sementara Capulet muda yang terlibat dalam kisah cinta ini bernama Rosaline Caplet dan Juliet Caplet. Rob dan Rosaline bersahabat sangat erat dan mereka telah memasuki tahap di mana hubungan persahabatan mereka berkembang menjadi perasaan yang lebih. Rob dan Rosie saling menyukai, namun mereka tidak benar-benar pacaran karena Rob hanya bilang bahwa ia menyayangi Rosie dan belum memintanya untuk menjadi pacarnya secara resmi. Karena itu Rosie tidak bisa membela diri ketika Juliet berkata bahwa ia tertarik pada Rob. Karena Rob memang bukan pacar Rosie, meskipun menurut Rosie, Rob adalah miliknya. Rob dan Rosaline adalah pasangan serasi, dan semua orang tahu itu.
Namun semua itu harus berakhir ketika Juliet datang dari Los Angeles. Dengan segera ia meminta Rob menjadi pendampingnya saat pesta dansa, dan mereka berdansa sangat intim di acara itu. Meninggalkan Rosaline dengan hati yang hancur. Rob bilang Juliet adalah takdirnya, karena itu ia meminta maaf kepada Rosaline. Baginya, Rosaline adalah teman terdekatnya.
Rosie tidak terima, hatinya terlalu sakit untuk menerima perlakuan Rob begitu saja, karena itu ia memutuskan persahabatan mereka sebagai harga yang harus dibayar Rob untuk sikapnya itu. Sejak saat itu, Rob dan Rosie tidak pernah saling berbicara lagi. Mereka tetap berada dalam geng yang sama, bersama dengan Charlie-Jake, Olivia-Ben, namun kini Juliet masuk dalam kehidupan mereka.Mau tidak mau, Rosie harus mengatasi rasa sakit hati dan kesepiannya karena ia akan menjadi satu-satunya orang dalam geng mereka yang tidak memiliki pasangan.

Juliet digambarkan sebagai gadis berambut pirang yang sangat cantik, terkenal, dan terkesan rapuh. Gadis ini sangat egois dan memiliki masalah kepribadian. Sempat terdengar rumor bahwa Juliet mencoba bunuh diri dan Rob tidak bisa meninggalkannya. Pada kenyataannya, Juliet melakukan hal ini untuk membalas dendam kepada Rosaline.

Richard Caplet, ayah Juliet, adalah seorang senator yang bersaing dengan Steve Monteg, ayah Rob, untuk mendapatkan dukungan masyarakan dalam pemilihan. Akan tetapi Paul Richard, ayah Rosaline, justru mendukung Steve dalam pencalonan. Richard Caplet pun menuduh keluarga Paul sebagai pengkhianat saudara sendiri. Ditambah lagi, rupanya ayah Juliet pernah berselingkuh dengan ibu Rob. Skandal itu berhasil ditutupi, namun keluarga Juliet terpaksa harus pindah ke Los Angeles. Keluarga Monteg berhasil memperbaiki rumah tangga mereka, akan tetapi keluarga Juliet menjadi keluarga yang tidak harmonis. Ayah dan Ibu Juliet terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dan jarang sekali berinteraksi satu sama lain, apalagi dengan anak mereka. Hal inilah yang membuat Juliet sangat membenci Rosaline. Ia menganggap Rosaline mampu mendapatkan semua yang ia inginkan: kasih sayang orangtua, teman-teman yang sangat peduli dengannya, Rob.

Namun jauh di dalam hatinya, Juliet merasa terkhianati oleh sikap Rosaline yang tidak memperjuangkan dirinya saat mereka kecil dulu. Rosie tidak pernah menjenguk Juliet di LA, ia tidak pernah menanyakan kabar sepupunya itu, dan justru memiliki hidup normal bersama Rob. Dalam sudut pandang Rosie, ia berusaha keras menyenangkan hati Juliet ketika mereka mengunjungi rumah Caplet saat Natal dan berakhir dengan adegan Juliet merusak boneka Barbie milik Rosaline karena ia tidak mendapatkan boneka yang ia inginkan.

"Bersikap netral nggak bikin kamu jadi tak bersalah." Itu kata Juliet ketika ia akhirnya jujur mengenai alasannya membalas dendam pada Rosaline. Saat itu Rosaline tahu, bahwa Juliet benar-benar mencintai Rob. Karena itu ia meminta Rosie untuk tidak memberitahu Rob mengenai skandal orangtua mereka di waktu lampau. Kedua bersaudara itu mencintai pria yang sama, namun Rosaline telah belajar merelakan Rob berkat teman sekelasnya, Len.

Len adalah anak jenius yang seringkali dicap sebagai orang aneh oleh Charlie, sahabat Rosie. Len adalah teman masa kecil Rosie yang entah bagaimana, terlupakan sosoknya oleh Rosie. Saat mereka masih kecil, mereka berdua les piano bersama pada Famka, seorang pianis handal. Len menjadi partner lab Rosie di kelas Biologi, dan mereka menjadi dekat setelah Rosie kehilangan Rob.

Masalah utama muncul ketika Rob mengetahui skandal orangtuanya dan marah pada Juliet. Ia kemudian meminta Rosaline kembali kepadanya, di saat Rosie sudah jatuh hati kepada Len. Rosie menolaknya, dan itulah kali terakhir ia bertemu dengan Rob.

Rob dikabarkan meninggal keesokan harinya. Ia terjatuh dari tebing curam karena menyetir di bawah pengaruh alkohol. Juliet berada di dalam mobil yang sama dengannya, mereka meninggal bersama sebagai pasangan yang saling mencintai hingga akhir hayat.
Pada akhirnya dalam kisah cinta segitiga itu hanya tinggal Rosaline yang kehilangan sahabat terbaiknya serta sepupunya sekaligus. Rasanya seperti tidak nyata, Rosaline pun cenderung menutup diri akibat peristiwa itu. Namun Len dan Charlie benar, ia berhak bahagia. Oleh karena itu, ia akhirnya memutuskan untuk merelakan semua kejadian itu dan memilih untuk melanjutkan hidupnya. Rosaline memutuskan bahwa Len adalah pria yang tepat untuknya.

Benar kata Olivia, poin penting dari buku Pilihlah Petualanganmu Sendiri hanya satu, yaitu pilihan. Hidup ini pilihan, bukan soal di mana kamu akan berakhir tapi soal keputusan yang kamu buat untuk sampai ke sana. Ada banyak akhir untuk satu cerita yang sama, tugas kita adalah menentukan momen yang tepat untuk menutup tirai panggung kita.

Novel ini cukup menguras emosi, setidaknya bagi saya. Pembaca diajak untuk memahami perasaan cinta pertama Rosaline, sekaligus pengalaman patah hatinya yang pertama. Pembaca diajak untuk mengerti rasanya kehilangan sahabat terdekatmu untuk selamanya hanya karena suatu kesalahan yang seharusnya tidak terjadi. Pembaca juga diajak mengikuti usaha Rosaline untuk bangkit dari keterpurukannya, untuk mengerti bahwa Len adalah orang yang sebenarnya ditakdirkan untuknya--bukannya Rob. Setiap karakter tokoh-tokoh di dalamnya digambarkan dengan detail dan kuat. Bahkan sulit untuk benar-benar membenci Juliet, yang digambarkan sebagai tokoh antagonis dalam kisah ini, karena ada alasan yang kuat di balik sikapnya itu. Pada akhirnya Juliet hanyalah seorang gadis yang terlihat sempurna, namun sesungguhnya hidupnya jauh dari sempurna.

Bagi saya, novel ini sukses menggambarkan perasaan kehilangan. Perasaan ketika dirimu sangat terbiasa dengan sesuatu, perasaan ketika seharusnya semua menjadi milikmu, namun perlahan-lahan semua itu hilang karena orang lain. Harusnya saya membenci karakter Rob yang dengan mudah melepaskan Rosaline demi Juliet dan kemudian meminta Rosie kembali kepadanya. Pada kenyataannya saya menangisi kematian Rob. Persahabatan yang diakhiri dengan kematian itu tragis.

Kisah di novel ini lebih rumit dari apa yang saya tulis, karena itu kalian harus membacanya sendiri untuk bisa memahaminya. Shakespeare tidak salah, hanya saja ini cerita cinta milik Rosaline. Hanya Rosaline.


Words spoken, my heart open,
No I never had butterflies like that,
We danced in the moon glow,
Your hands moved slow,
You kissed me on the lips,
Swore I wouldn't look back,
It was just like we were flying in another time,

I felt the world was ours for the taking,

When I fell into your eyes,
Never in doubt that we would make it if we tried,
You promised you'd never break my heart,
Never leave me in the dark,
Said your love would be for all time,
But that was back when you were mine,

When you were here with me,

I thought we'd be stronger than the past,
Better than the ones before,
How did I fool myself with thinking,
We had it all,

I felt the world was ours for the taking,
When I fell into your eyes,
Never in doubt that we would make it if we tried,
You promised you'd never break my heart, never leave me in the dark,
Said your love would be for all time,
But that was back when you were mine,
When you were

What if this was it baby,

What if this was our time,
Maybe we got a lot worth saving,
I'm gonna give you one try
Better think twice before you leave her behind,

What if the world was ours for the taking,

When I fell into your eyes,
Never in doubt that we would make it if we tried,
You promised you'd never break my heart, never leave me in the dark,
Said your love would be for all time,
But that was back when you were mine,
When we were in love,
Do you remember the time, when you were mine,

Oooh, that was back when you were mine,

What if this was it baby,
What if this was our time,
Back when we were in love,
Back when you were mine,
Back when you were mine,
Back when we were in love, in love,

You said you'd be there,

You said it'd last forever,
I guess you never really meant it baby,
Did you baby?
(When You Were Mine -- Lady Antebellum)

 (PS: Sepertinya menarik juga kalau suatu saat nanti ada kisah Romeo dan Juliet yang diceritakan dari sudut pandang Paris, calon suami Juliet dalam naskah drama Shakespeare :D)

Comments