Trust #1

Thing that I lack of



Seorang sahabat pernah bilang pada saya bahwa saya itu jahat. Jahat, karena selalu berganti-ganti teman dekat. Saya masih ingat waktu itu adalah kali kesekian kami bertemu setelah lima tahun berpisah tanpa kabar berita. Waktu itu, dia bertanya, apakah saya masih sering bergaul dengan X dan Y atau tidak?

Sahabat saya pergi ketika kami lulus SD, dan kembali saat saya duduk di kelas 2 SMA.
Tentu saja teman dekat saya pun juga sudah berganti. Toh seiring berjalannya waktu, minat dan pergaulan saya dengan X dan Y juga berbeda. Namun bukan ini yang membuatnya men-judge saya jahat. Kala itu, ketika saya berkata "tidak", saya juga menambahkan bahwa selama ini saya tidak pernah bisa selalu menempel ke satu atau beberapa teman dekat. Setiap kenaikan kelas, teman dekat saya berganti. Bukan berarti saya jadi bermusuhan atau hubungan saya dan teman dekat saya yang sebelumnya jadi renggang, hanya saja entah kenapa saya tidak pernah bisa dan mau untuk tetap bersama satu orang sahabat.

Kalau dipikirkan, mungkin sahabat saya itu ada benarnya.
Saya jahat, karena saya tidak memberi kepercayaan kepada orang lain.
Saya adalah orang yang sulit percaya kepada orang lain, namun ketika merasa nyaman dengan orang lain maka saya akan memberikan kepercayaan sepenuhnya, dan ketika dikhianati..... jangan harap saya akan percaya lagi.

Lingkup pergaulan saya sempit, karena saya menghabiskan masa SD-SMA di sebuah sekolah yang sama, dengan teman-teman yang kurang lebih pun sama. Rugi memang, kalau dipikir-pikir, karena dengan begitu koneksi yang saya punya menjadi lebih sedikit. Namun dari sini, saya belajar untuk mempercayai teman-teman.

Delapan tahun bersama. Dari yang hanya sekedar tahu nama hingga menjadi teman dekat. Dan terutama setelah kami menginjak bangku SMA, saya baru berani mengklaim mereka sebagai "sahabat".
Mereka yang ada ketika suka, duka, dan kembali meski waktu dan jarak memisahkan. Kembali kepadamu meskipun ia tahu segala burukmu, karena ia percaya kepadamu. Saya punya banyak sahabat yang kini berubah status menjadi kawan lama akibat terkikis waktu.
Namun saya optimis, hingga kini, saya masih punya beberapa sahabat baik, yang meskipun sangat jarang bertemu, namun tetap berusaha mempertahankan hubungan kami. Saya masih punya beberapa kawan baik yang peduli terhadap saya. Ini nanti akan berkaitan dengan masalah "pengkhianatan".


Saya adalah orang yang sulit dimengerti, dan memang tidak harus dimengerti setiap orang (kecuali untuk masalah akademik dan organisasi). Tidak semua orang mau saya mengerti, dan saya tidak perlu semua orang untuk mengerti saya. Bagi saya, hidup saya adalah milik saya, dan hidup anda adalah milik anda. Tidak usah mengusik bila tidak ingin terlibat lebih jauh.

Saya cenderung pendiam, bukan karena pemalu. Hanya saja terkadang saya tidak ingin orang lain tahu lebih jauh tentang saya, kecuali orang tersebut berusaha mencari tahu tentang saya. Lagi, ini masalah kepercayaan.

Maka sahabat saya benar, saya memang jahat.
Saya bahkan tidak memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mempercayai dan dipercayai.
Seorang sahabat saya yang lain berkata, saya telah melakukan pembunuhan karakter terhadap orang-orang. Mungkin benar, mungkin tidak, saya tidak tahu.
Yang saya tahu hanyalah sulit ternyata, untuk menemukan seseorang yang akan berkata "It's okay, you can trust me."



Comments