Touring Jakarta

Petualangan berikutnya, kami ke Jakarta.

Tujuan awalnya sih mau ke Botani Square (lagi) untuk cari buku cerita untuk Alya, tapi tanpa bilang-bilang sebelumnya, aku niatin untuk pergi ke Jakarta, tepatnya Roxy Mas untuk ngambil Rave. Ya, hape item unyu yang rusak udah sebulan itu. Sampai lupa bentuknya kaya apaan. Daaannn... setelah kemarin saat kami nonton, bajunya kaya mau nyangkul sawah, tumben-tumbenan kemarin itu dia pakai baju rapi. Dia pakai kemeja kotak-kotak. :) Tapi tetap aja aku dandanannya terkesan preman. huahahahaha #melas

Lalu berangkatlah kami naik kereta.
Dan mas ganteng itu, tiba-tiba ngeluh capek terus dia copot sandal dan langsung duduk bersila di lantai kereta. Huhuhuhu
Aduh abang, baju udah rapi-rapi kok kita ngegembel juga sih?TAT
Ya sudahlah, aku juga asik aja berdiri nyender, mau ikut ngampar kok ya..... nggak muat. #sedih Tapi ketika kereta sudah sampai di stasiun Manggarai (apa Tebet ya, aku lupa), akhirnya kita dapat tempat duduk juga. Langsung deh kita naik derajat. hohohoho
Lumayan bisa tidur sebentar sebelum sampai stasiun Juanda =p
 
Tantangan berikutnya setelah kami sampai di stasiun adalah... busway.
Sebagai anak gaul jakarta bekasi (bohong) yang sudah sering melanglang buana keliling ibukota naik busway, haram hukumnya untuk tidak tahu Harmoni. Pokoknya, prinsip yang kupegang teguh adalah mau ke manapun juga, pasti bisa transit ke Harmoni. titik. Jadi bertolaklah kami ke Harmoni, apalagi ketika aku pergi ke Roxy dengan temanku sebelumnya, kami juga ke Harmoni dulu. Roxy itu hanya berjarak 1 halte dari Harmoni. :D
Hanya masalahnya aku lupa naik jurusan apa setelah sampai di Harmoni. -___-
Ya sudah, bermodal malu bertanya sesat di jalan, aku pun langsung tanya sama petugasnya. Sip, jurusan Kalideres rupanya. Kami pun langsung naik busway jurusan Kalideres dan turun di halte Sumber Waras.

ps: selama perjalanan, si abang ganteng (bohong) cuma ngekor aku karena nggak tahu jalan. Langsung berasa Sherina di Petualangan Sherina gitu.. :')

Lalu sesampainya di depan RS Sumber Waras, kami masih harus jalan sedikit ke ITC Roxy Mas. Di sini lah, dia tiba-tiba tanya aku "Itu bemo ya?" sambil menunjuk sebuah kendaraan berwarna jingga tua dan beroda tiga.
ITU BAJAJ SODARA-SODARA, how can dia enggak tau.

Aku balas "bukan, itu bajaj. kalo bemo lebih gede, terus rodanya nggak tiga (bener gak sih? haha)".
"Aku belum pernah naik bajaj." katanya. (Aku: *bergaya "sumpe lo"* dalam hati)
"Mau nyobain naik bajaj?" (iseng nanya)
"Boleh, nggak apa-apa?" (dia semangat 45)
"Nggak apa-apa. Ntar ya pulangnya. Kita cobain nge-dugem: Dunia Gemetar."
*dia cuma ngakak*


Well, yah, begitulah. Setelah selesai mengambil Rave, yang lamanya satu abad itu, akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Gambir. Waktu menunjukkan sekitar pukul 5 sore.
"Jadi mau nyoba naik bajaj?" tanyaku.
"Jadi."
Aku langsung nyamper abang bajaj, sok kenal sok dekat gitu lah. "Bang, ke halte sumber waras berapa?"
"Delapan ribu neng."
"Hah? Lima ribu?" <-- budeg
"Delapan ribu."
"Ah lima ribu aja lah." *kekeuh, padahal ga mau malu aja salah denger*
"Okelah, masuk."
*transaksi selesai*

Kami masuk ke dalam bajaj. Mesin dinyalakan. Dunia pun mulai berguncang.
Yang aku nggak sangka, tau2 dia ngeluarin handphonenya dan langsung ambil ancang2.
"Foto dulu."

YAELAH FOTO DI BAJAJ?!?! buakakakakakakak.
ga tau kenapa aku geli banget, habisnya seumur-umur nggak pernah foto di dalam bajaj. Kok ya sempet-sempetnya kepikiran gitu... X'D

Terus ya udah, akhirnya aku mendekat, senyum dan cekrek!
Pas lihat hasilnya............buram, goyang.
Ya iyalah, namanya foto di dalam bajaj. (-__-)

"Coba sini aku yang foto."
Kuambil handphonenya, lalu aku jepret.
Hasilnya.... yang kefoto cuma aku sendiri (tapi hasilnya cantik), ya sudah deh aku hapus, daripada ntar dia kemimpi2 tiap liat itu foto wahahaha #gaktahumalu
Foto berikutnya, dia sampe ambil ancang2 ngeliat ke kaca spion, pake tahan napas segala, tetep aja hasilnya goyang. Dibilangin apaan, namanya juga lagi dugem....

Kubilangin, ntar aja pas udah mau turun, pas bajajnya berhenti.
Tapi pas bajajnya berhenti, eh akunya ngeloyor duluan abis bayar, dia bingung gitu ngeluarin hape. #ngakaktothemax

Tapi buat kenang-kenangan, akhirnya aku minta juga fotonya LOL #muna

ketika dugem

                               udah ambil ancang2 liat spion tetep aja goyang lol


Kelar naik bajaj, kami berpetualang lagi ngantri busway jurusan Pulogadung. Ramainya onde mande... Tanganku kepelintir pula pas pegangan di busway hiks hiks (TAT)

Sebelum pulang kami mampir ke Monas dulu. Lumayan lah, Gambir dan Monas kan sebelas dua belas. Ngesot dikit nyampe.
Monas sore hari rupanya masih ramai, banyak orang main futsal, bajaj2an, layangan, dan sepeda. Ada ondel-ondel mini pula. Aduh, jadi ingat masa kecil dulu. Jadi ingat juga kalau aku takut sama ondel-ondel -___-

Lalu dia foto di depan monas. Awalnya dari gerakan tubuhnya sih (kayanya) dia mau ngajak foto bareng lagi. Tapi monas nggak akan kelihatan kalau kita pakai teknik potret narsis (self-portrait/selca), dan mau minta orang motoin... males. lagian orang juga lagi pada main futsal. Ya udah akhirnya aku langsung bilang "sini aku fotoin."
Cekrek. Selesai deh.
Fotonya? Nggak aku minta, buat apaan. Hahaha

Foto berikutnya adalah Monas kala sore. :)
 View Monas dari peron stasiun Gambir


Sayang banget satu-satunya kamera yang ada saat itu cuma kamera handphone blackberry :(( kameranya nggak optimal banget, padahal pengen emphasize view monas dikelilingi semburat jingga langit :((

Saat sedang menunggu datangnya kereta tujuan Bogor itu lah, tiba-tiba ada bule Nigeria (yang kami kira orang Papua) datang menanyakan kereta tujuan Bogor. Then I replied in English after I realized he's not Indonesian (tadinya aku ngomong bahasa indonesia hahaha). Si abang komen, "kamu jago ya bahasa inggrisnya?"
"Nggak juga, yang penting kan bulenya ngerti maksud kita."

lalu hening.

Mendadak dia ngomong: "Ta, mau nggak kamu jadi..............................................

............................................................................................................................
.....temen bahasa inggris aku?" *gubrak*
I was lol-ing inside my mind. "Boleh." Jawabku.

Lalu kami menghabiskan sisa senja itu berdua, membuat janji untuk jogging keesokan harinya (yang kemudian dibatalkan karena terlalu letih), berdiam dalam damai.....
Sampai kemudian kami berpikir, keretanya kok nggak datang-datang ya?

Lalu kami menoleh ke belakang: kereta jurusan bogor sudah penuh dan sudah mau berangkat. Even bule negronya udah berdiri anteng di dalam kereta. Langsung lah kami lari masuk ke dalam.
Pesan moral: "jangan terlalu sering bengong atau autis sendiri."
 
 Kami nggak dapat duduk lagi :( Ya sudahlah, berdiri itu sehat (bohong lagi)
Pintu kereta menutup, perlahan kereta pun beranjak meninggalkan stasiun Gambir menuju Bogor. Dengan demikian berakhirlah petualangan kami di Jakarta kali ini.

Namun hari itu belum berakhir sampai di situ, karena selanjutnya petualangan kami lanjutkan di Botani Square muahahaha (ingat tujuan awal)
=p

Comments

Post a Comment