Mengapa 'Runaway Destination--Tujuan Pelarian Diri'?
Mengapa Ocean Dream Samudra?
Sebenarnya ini hanya pendapat pribadi saja, karena liburan yang lalu saya berkesempatan untuk magang di tempat ini.
Dan saat itu merupakan salah satu momen di mana saya merasa bahagia--walaupun jujur, ada beberapa hari di mana mood saya benar-benar jatuh"
Tapi dikelilingi kawan-kawan baru, yang semuanya lebih dewasa dari saya, membuat mata saya terbuka. Saya belajar melihat kehidupan dari sisi yang lain.
Kebanyakan orang di sana sangat bersahabat, dan tanpa sadar untuk sesaat saya bisa bergabung dalam lingkaran pertemanan antara tim keswan: Dokter Yus, Mas Wawan, Mas Idrus, Pak Jun, Pak Supiyan; tim scorpion dan underwater. Tanpa saya sadari, setiap harinya saya datang ke sana mencari sebuah penghiburan dan pelarian dari masalah. Maka rutinitas memberi makan lumba-lumba merupakan sebuah pelarian yang menyenangkan bagi saya. Rutinitas naik busway setiap harinya menjadi suatu hal yang nyaman--saat mendapat tempat duduk dan bisa tidur pulas hingga tiba waktunya untuk turun.
Aroma amisnya air laut dan ikan menjadi penghibur yang sangat sangat membekas di hati. Aroma parfum Mas Idrus pun--yang lokernya untuk sementara saya pinjam saat magang--kini menjadi salah satu wangi kesukaan saya.
Pemandangan laut yang tak bisa dibilang indah, pengalaman memberi susu pada Beno, almarhum dugong yang saya sayang, pengalaman mengejar anjing juga.....
Ada sesuatu di tempat ini yang membuat saya dan teman saya selalu enggan untuk meninggalkan tempat ini, meski waktu kerja kami sudah habis. Dan ada sesuatu yang selalu membuat kami ingin kembali.
Maka karena itu, saya memutuskan bahwa tempat ini cocok untuk melarikan diri bagi saya, dari rutinitas, dari pedihnya patah hati, dari apapun. Saya bisa saja duduk termenung di tribun teratas, atau menyeruak di antara keramaian, menyaksikan kebolehan trik lumba-lumba, singa laut dan binatang lainnya. Saya bisa saja duduk termenung di kantinnya, atau di bangku-bangku yang tersedia banyak di sana. Merenung sepuasnya, lalu keluar dan berjumpa dengan para pegawai yang mengenal saya.
Selalu menyenangkan bukan bila bertemu kenalan lama yang mengingatmu? :)
Entah kapan saya bisa ke sana lagi, tidak peduli bahwa mungkin mereka juga bosan melihat saya, namun yang jelas, suatu saat saya akan ke sana lagi.
Mengapa Ocean Dream Samudra?
Sebenarnya ini hanya pendapat pribadi saja, karena liburan yang lalu saya berkesempatan untuk magang di tempat ini.
Dan saat itu merupakan salah satu momen di mana saya merasa bahagia--walaupun jujur, ada beberapa hari di mana mood saya benar-benar jatuh"
Tapi dikelilingi kawan-kawan baru, yang semuanya lebih dewasa dari saya, membuat mata saya terbuka. Saya belajar melihat kehidupan dari sisi yang lain.
Kebanyakan orang di sana sangat bersahabat, dan tanpa sadar untuk sesaat saya bisa bergabung dalam lingkaran pertemanan antara tim keswan: Dokter Yus, Mas Wawan, Mas Idrus, Pak Jun, Pak Supiyan; tim scorpion dan underwater. Tanpa saya sadari, setiap harinya saya datang ke sana mencari sebuah penghiburan dan pelarian dari masalah. Maka rutinitas memberi makan lumba-lumba merupakan sebuah pelarian yang menyenangkan bagi saya. Rutinitas naik busway setiap harinya menjadi suatu hal yang nyaman--saat mendapat tempat duduk dan bisa tidur pulas hingga tiba waktunya untuk turun.
Aroma amisnya air laut dan ikan menjadi penghibur yang sangat sangat membekas di hati. Aroma parfum Mas Idrus pun--yang lokernya untuk sementara saya pinjam saat magang--kini menjadi salah satu wangi kesukaan saya.
Pemandangan laut yang tak bisa dibilang indah, pengalaman memberi susu pada Beno, almarhum dugong yang saya sayang, pengalaman mengejar anjing juga.....
Ada sesuatu di tempat ini yang membuat saya dan teman saya selalu enggan untuk meninggalkan tempat ini, meski waktu kerja kami sudah habis. Dan ada sesuatu yang selalu membuat kami ingin kembali.
Maka karena itu, saya memutuskan bahwa tempat ini cocok untuk melarikan diri bagi saya, dari rutinitas, dari pedihnya patah hati, dari apapun. Saya bisa saja duduk termenung di tribun teratas, atau menyeruak di antara keramaian, menyaksikan kebolehan trik lumba-lumba, singa laut dan binatang lainnya. Saya bisa saja duduk termenung di kantinnya, atau di bangku-bangku yang tersedia banyak di sana. Merenung sepuasnya, lalu keluar dan berjumpa dengan para pegawai yang mengenal saya.
Selalu menyenangkan bukan bila bertemu kenalan lama yang mengingatmu? :)
Entah kapan saya bisa ke sana lagi, tidak peduli bahwa mungkin mereka juga bosan melihat saya, namun yang jelas, suatu saat saya akan ke sana lagi.
Comments
Post a Comment